Dalam hatiku aku berkata
Dalam pikiranku aku berpikir
Mengapa aku memikirkan itu semua
Mengapa aku bisa di sini
Mengapa dan mengapa semua ini dapat terjadi
Semua itu tercipta dipikiranku saat ini
Hei rasanya aku pernah mengatakan itu
Mungkin dalam hal berbeda
Atau sama
Tapi siapa yang peduli?
Tiba-tiba ada air menetes di pipiku
Dan ku pegang pipiku
Kemudian menetes di tanganku
Dan tiba-tiba menetes di kepalaku
Aku kira itu air mataku
Tapi itu mustahil
Aku pikir itu embun malam dari pohon besar di tepi jalan ini
Tapi bukan
Aku ragu itu kotoran binatang
Karena begitu bersih dan jernih menurutku
Kecurigaanku selama ini benar
Kecurigaan yang ku simpan di hati dan pikiranku
Itu bukan air mata
Bukan embun malam dari pohon
Bukan pula kotoran binatang
Itu adalah air alam
Atau biasa disebut air hujan
Dari sebuah tetesan menjadi beberapa tetes
Kemudian mulai gerimis
Aku pun mulai melakukan sesuatu
Sesuatu yang biasa aku lakukan saat turun hujan
Yaitu berlari
Berlari dan mencari tempat berteduh
Mencari perlindungan
Mencari naungan
Di antara pepohonan dan rerumputan ilalang
Angin pun bertambah kencang
Bintang-bintang hanya sesaat
Bulan di langit hanya bayang-bayang
Di antara awan hitam yang kelam kelabu
Yang membentang di langit angkasa
Dan membuatku ketakutan akan langit hitam yang membentang
Hujan mengejarku
Dan aku mulai mempercepat langkah dalam pelarianku
Aku memandang lurus ke depan
Dan menemukan sesuatu hal yang membuatku tenang
Seperti sebuah rumah
Mungkin sebuah tempat yang memang untukku
Di antara kabut malam
Aku tak ingin ke sana
Tapi aku harus
Dan berharap ada orang baik yang menolongku
Dan mengantarku pulang ke rumah
Saat ku berlari mendekat
Aku terkejut sesaat
Itu bukan rumah
Itu hanya sebuah pohon besar
Dan aku mulai pasrah
Dengan apa yang akan dilakukan hujan
Kepadaku setelah semua ini
Ini belum selesai
Ini belum berakhir
Aku masih bisa bernafas
Merasakan indahnya kehidupan
Aku masih bisa melajutkan perjalanan
Walau tak tahu sampai kapan
Sejenak aku merenungkan semua ini
Aku mendengar sebuah teriakan
Sepertinya memanggil namaku
Dari arah yang lebih jauh
Di balik pohon besar tersebut
Tapi aku bisa memandangnya
Padahal tertutup pohon ini
Mungkin pohon ini adalah bayangan
Dan mungkin hanya imajinasiku saja
Aku memejamkan mata sejenak
Menghela napas kelelahan
Dan membuka mataku perlahan
Tiba-tiba orang itu terlihat lebih nyata
Dan pohon besar di depanku menghilang begitu saja
Tanpa sisa dan tanda-tanda kehidupan pohon
Orang itu melambaikan tangan ke arahku
Aku mulai berjalan langkah demi langkah
Dan tak peduli dengan hujan
*to be continued*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar