Kendaraan menimpaku
Hampir ku terseret
Terlarut dalam keramaian
Banjir pun telah datang
Kendaraan menghantamku
Menyipratku dengan air hujan
Kadang diriku tersadar
Bahwa adanya hanya ini yang kulakukan
Hujan pun kian menderas
Melakukan sekuat tenaga
Melindungi seragamku
Dengan payung yang amat tak bernyawa
Saat itu pun aku terhenti
Terlihat sebuah kendaraan
Tapi seperti monster besar
Dialah truk besar
Aku sesaat memejamkan mata
Seakan tak bermimpi
Terkadang ada bayangan
Apakah ini mimpi
Membuka mata perlahan
Seakan ku tak kuasa
Akhirnya aku pun bisa
Dan ini bukan mimpi
Kenyataan sebenarnya
Bahwa aku tengah berada di jalan
Di depan tempat sampah
Yang nyaris membuatku pingsan
Aku tengah tertawa
Walaupun tak ada orang di sekitarku
Meski sebuah kendaraan
Yang melewati hujan harian
Tak peduli hujan maupun terang
Aku kan terus berjalan
Walau badai menghadang
Walau musuh akan datang
Seakan tak ada yang ku harapkan
Sesuatu datang tiba-tiba
Aku pun telah berlari
Mengejar penyeberangan
Aku pun menyeberang jalan
Saat orang menghadapku
Dan kendaraan sedang menyusulku
Aku nyaris terserempet
Terlihat kampung halamanku
Yang ku kira bernasib sama sepertiku
Hatiku serasa bercampur aduk
Memandang langit penuh air
Sejenak ku memandang gunung
Terlihat lebih indah
Dan ku pun telah melihat rumahku
Dan sejenak berdiam diri
Sebelum ku masuk rumah
Hujan telah sedikit reda
Sinar matahari menyadarkanku
Dari kesusahan yang telah ku alami
Tiba-tiba cuaca berubah
Awan menjadi cerah
Burung berkicau riang
Pelangi pun datang
Masuk rumah pun terasa damai
Di tunggu keluarga tercinta
Walau harus terkena marah
Karena semua jadi basah
Aku pun sangat bersyukur
Mengucapkan Alhamdulillah
Segala puji bagi Allah
Yang telah memberi banyak kenikmatan
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar