Click here for Myspace Layouts




Kamis, 24 Februari 2011

Afy & Friends 1 “ADA SESUATU” #mychildstory



     Pagi ini Afy gelisah, karena ibu dan ayah Afy belum pulang dari rumah nenek. Dirumah, Afy ditemani oleh Kakak Aly dan 3 saudaranya, Ixan, Jerry dan Lady. Kemudian datang bibi Lis, ia akan menemani mereka di rumah, karena orang tua Afy menelepon bahwa akan pulang seminggu lagi.
     Keesokkan harinya, bibi Lis menyiapkan sarapan pagi, masakan bibi Lis sangat enak. Siang hari, bibi Lis menyiapkan makan siang dengan kakak, Afy dan Ixan sedang nonton TV, sedangkan Jerry dan Lady bermain-main di halaman. Saat bermain, Jerry menemukan sebuah jendela rahasia, ia pun berkata, “Lady! Coba lihat! Aku menemukan sebuah jandela bawah tanah!” “Apa si? Aku itu lagi mencari jangkrik!”, kesal Lady. “aaaa….aaaa….aaaa”, Jerry dan Lady menjerit, karena jatuh ke jendela bawah tanah.
     Sementara itu, “Ixan, sepertinya aku mendengar jeritan Jerry dan Lady!”, seru Afy. “Palingan itu hanya leluconnya saja untuk menjebak kita”, Ixan menyambung. “Tapi ini beda, sebaiknya kupastikan kalau mereka baik-baik saja!”, Afy membantah. “Eh…. tunggu!”, Ixan ikut.
     “Jerry…. Lady…. Kalian dimana?”
“Tolong…. Kami disini….!!! Afy dan Ixan langsung meminta bantuan bibi Lis dan kakak untuk membawakan tangga. “Kenapa kalian bisa sampai disitu?”, Tanya bibi Lis. “Pokoknya ceritanya panjang!”, jawab Lady. Mereka pun pergi makan siang sambil nonton TV.
     Tidak terasa, hari pun berlalu lalang. Afy rindu pada ayah dan ibunya. “Afy, kamu pasti rindu pada ayah dan ibumu, doakan saja semoga ayah, ibu, dan juga nenekmu selalu sehat”, nasihat bibi Lis. “Iya bibi Lis. “Ini cokelat panas untukmu.” “Wah, terimakasih bi,” “Sama-sama.”
     “Daripada bosan, bagaimana kalau kalian kuajak ke karnifal!”, ajak bibi. “Ya…mau! Kami siap-siap dulu ya.... setelah bersiap-siap mereka pun berangkat.
      Setelah beberapa menit, sampailah mereka disana. “Pertama naik roller coaster, terus biang lala, gimana kapal berputar, eh… tornado. ya…. Pokoknya semuanya deh.”, ujar mereka senang. Mereka pun selesai bermain. “Bi, apa sudah semuanya?”, tanya Lady. “Sepertinya belum sih, eh iya anak-anak rumah kaca dan rumah hantu.”, bibi menjawab. “Benar juga.”, sahut Ixan.
     Saat di rumah kaca
Waw, lihat lihat aku kaya’ gajah, aku lonjong, wah, hidunku besar kaya’ babi, kalau mataku kecil kaya orang cina!”, seru mereka semua.
     Saat di rumah hantu
Wa...aaa…aaa… serem… banyak hantu. “Bi, kita pergi dari sini aja yuk!”, ujar Ixan. “Sebenarnya aku ingin melihat sampai selesai, kan mubazir kalau dibuang karcisnya”, Afy menasihati. “Benar… aaaaa….. Wah Ixan sampai pingsan, Lady berkeringat, Jerry dari tadi mulutnya terbuka, Afy sangat takut, kakak diam saja, sedangkan bibi Lis sih tidak takut. Kemudian mereka pulang dengan rasa takut.
     Wah… besok ibu dan ayah akan pulang, asyik…!!!”, seru Afy. Pagi hari, bibi Lis mengajak anak-anak berolahraga. “1,2,1,2…”, pimpin bibi. “Aduh ngantuk nih!”, keluh Ixan. “Til…lilit…”, bunyi telepon. “Sebentar, bibi angkat dulu?”
     Beberapa menit kemudian, “Bi, siapa yang telepon?”, tanya Afy. “Ayahmu menelepon kalau besok tidak jadi pulang karena nenek sakit lagi.”, jawab bibi. “O… ya sudah tidak apa-apa.”
     Setelah makan malam, bibi Lis bercerita tentang pintu rahasia bawah tanah. Kalian siap dibacakan cerita?”, tanya bibi. “Siaaa…p…!”, seru anak-anak. Bibi pun bercerita, “Pada suatu hari ada 5 anak bermain di halaman. 5 anak tersebut bernama Afy, Aly, Ixan, Jerry, dan Lady.” “Itu pasti kita!”, seru Lady. “Kemudian Jerry menemukan jendela aneh, dan memanggil Lady. Karena ingin tahu, mereka berdua masuk ke dalam jendela itu. Mereka minta tolong tapi teman-temannya tak bisa berbuat apa-apa. Aly pun berpikir, jika ada jendela pasti ada pintu. Mereka lalu berpencar mencari pintu itu, akhirnya mereka pun menemukannya, yaitu di gudang bawah tanah. Mereka mencari kunci untuk membuka pintu, dan ternyata kuncinya berada di samping pintu, tergantung. Krek…krek…akhirnya terbuka, Jerry dan Lady sudah ketakutan, karena ada sebuah peti yang dikira mayat. Mereka semua pun membuka peti dengan pelan dan hati-hati.
     “Ternyata isinya sebuah kertas, lalu mereka mendengar seseorang berjalan mendekat, tuk…tuk…tuk… aaaaa!!!!! aaaaa!!!!!”, mereka menjerit ketakutan. “Lika…!!! Ada apa, kenapa kamu disini?”, tanya bibi Lis kepada anaknya. “Hosy…hosy… ayah kecelakaan.”, jawab Lika. “Apa…aaa…, bibi harus pergi, kalian di rumah tidak apa-apa kan?” “Tidak papa, bibi kan harus menemui paman.”
     “Setelah bibi Lus pergi dengan Lika, anak-anak tidur. Sebelum tidur, Afy berkata, ”Tunggu!!! Ada sesuatu yang kupikir aneh, tapi itu benar.” “Memang ada apa, Fy?”, tanya kakak. “Cerita tadi itu aneh, seperti pada waktu Jerry dan Lady terjebak di jendela bawah tanah lusa lalu.” “Oo… ya… aku tahu, pada waktu terjebak, aku melihat kotak.”, sambung Jerry.
     “Mereka semua berpencar mencari pintu itu. Pintu itu telah ditemukan, lalu dibuka. “Tunggu!!! Aku takut melihatnya, sebaiknya aku ke kamar saja.”, seru Lady. “Setelah peti itu dibuka, ternyata isinya sebuah kertas, kuas, dan cat air. Kertas itu tertulis, “SIAPA SAJA YANG MENGGUNAKAN BARANG INI, DIALAH YANG AKAN MEMPEROLEH KEAJAIBAN.” Pada waktu itu juga, terdengar suara langkah orang, tok…tok…krik. Aaa…aaa…aaa… mereka menjerit. “Maaf aku mengagetkan, aku hanya mau bilang, aku takut karena sudah jam 12.00.”, Lady menganjurkan. Karena takut keluar, mereka semua tidur di gudang sambil menyalakan lilin.
     Pagi pun datang, mereka kaget karena sudah ada di tempat tidur. Afy berlari ke gudang mengambil kotak itu. Bibi Lis menyiapkan sarapan pagi. Orang tua Afy pulang, kakak dan Afy memeluk mereka. Di ruang makan mereka bercerita, “Bibi bohong ya, katanya, ayah dan ibu pulang besok.”, keluh Afy. “Ibu yang menyuryh, supaya kamu lebih mandiri.”, ujar ibu. “Bi, paman sudah baikan?”, tanya Ixan. “Sudah, kemarin malam, saat bibi dan Lika kesana.”, jawab bibi. Tadi malam, apakah ada orang diantara kalian memindahkan kami semua dari gudang ke kamar?, tanya Jerry. “Tidak ada, memangnya kalian tidur di gudang tadi malam?, tanya ayah. “Iya.”, jawab Lady. Terus siapa ya, yang memindahkan?”, tanya kakak. “Hi…i…”, anak-anak menggerutu. Mereka pun sarapan pagi dengan lahapnya.


^_^ SELESAI ^_^

--------------------------------------------------------------------------------------------------------


Cerita dan tokoh-tokoh ini hanya fiksi belaka. Penulis membutuhkan komentar, saran, dan kritik dari pembaca. Agar cerita-cerita yang dibuat selanjutnya dapat lebih baik dari cerita sebelumnya. Maaf jika ada kesalahan dalam cerita ini. Semoga dapat menghibur dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.

Salam Penulis
Afiq Muhammad
(mavis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar